8 Des 2013

sebuah perjalanan (*chapter 2 eps. liliyana natsir)

beritarumpik.blogspot.com- jika di episode sebelumnya kita sudah membahas tentang perjalanan karir tontowi ahmad, kurang afdhol rasanya jika tidak mengupas lebih jauh perjalanan hidup dan karir sang partner. yaappss..!! siapa lagi kalau bukan liliyana natsir. di episode sebuah perjalanan kali ini, saya akan menceritakan suka duka kehidupan seorang liliyana natsir. mari simak kisah berikut ini :)
..................................


- intermezo -
liliyana natsir (28) namanya. lahir di manado, 9 september 1985, merupakan salah satu atlet bulutangkis putri yang sedang bersinar namanya. sepintas, saat orang yang pertama kali baru melihatnya pasti mengira ia seorang pria. namun begitulah butet (*sapaan untuk liliyana .red). image-nya yang lekat dengan style "tomboy" nya itu selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. gadis cantik dengan segudang prestasi ini cukup di elu-elu kan oleh para fans-nya. mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, dari laki-laki sampai perempuan semua sangat mengidolakan sosoknya. sebagai seorang wanita, dirinya hampir bisa dikatakan sempurna. cantik, baik hati, pintar, memiliki banyak prestasi dan sosok yang santun. (*ini menurut pandangan pribadi saya setelah sering bertemu dengannya .red).

dibalik kesempurnaannya inilah, terdapat sebuah kisah yang mungkin sebagian orang telah mengetahui-nya. liliyana hanya sebatas lulusan SD. sepintas, banyak orang yang beranggapan bahwa "apa yang bisa dipandang dari seseorang yang hanya lulusan sekolah dasar?". lagi-lagi saya akan mengingatkan anda bahwa "don't judge someone from the outside".

awalnya pun, ketika saya mengetahui bahwa liliyana hanya lulusan SD, saya kaget. namun, disitulah letak respect saya terhadap gadis manado satu ini. ia membuktikan bahwa lulusan sekolah dasar pun bisa berbicara banyak di pentas dunia.
..................................

 - perjalanan karir bulutangkis -
anak dari pasangan beno natsir dan olly maramis (auw jin chen) ini dikenal sebagai anak yang manja. maklum saja, mungkin memang generalnya anak bungsu rata-rata adalah anak yang manja pada orang tuanya, jadilah liliyana sangat dekat dengan ayah dan ibunya. liliyana selalu menangis apabila kedua orang tuanya tak ada di sisi-nya. kedua orang tuanya tak pernah menyangka bahwa putri kecilnya yang manja itu kini sudah berubah menjadi wanita dewasa dengan banyak prestasi mengagumkan. liliyana pernah bercerita, bahwa dirinya bukanlah berasal dari keluarga atlet. dari cerita yang ia dengar dari ibundanya, dulu saat mengandung dia (*liliyana .red) ibunya gemar sekali menonton pertandingan bulutangkis hingga lupa waktu. bahkan sampai malam pun, ibunya tetap memaksa untuk menonton. padahal, hal tersebut sangat riskan untuk seorang ibu hamil.

9 september 1985, hari itu bertepatan dengan hari olahraga nasional, telah terlahir ke dunia seorang bayi perempuan bernama liliyana natsir. mungkin saja karena tanggal lahirnya yang bertepatan dengan hari olahraga itu menanamkan jiwa seorang atlet di dalam diri liliyana. liliyana kecil sangat gemar sekali dalam pelajaran olahraga. baik itu renang, basket, atletik, and whatever-lah, semuanya ia suka. bahkan dulu saat masih duduk di bangku sekolah, nilai penjas liliyana mendapat hasil yang cukup bagus. liliyana juga tergolong anak yang pintar di bidang akademik, ia pernah mendapat ranking di kelasnya. (*entah itu ranking berapa, jika ingin tau lebih banyak tanyakan saja pad yang bersangkutan :p ).

awal mula liliyana jatuh cinta pada bulutangkis yaitu karena seringnya ia bermain olahraga tepok bulu angsa ini di halaman rumahnya bersama kakak atau pembantunya. melihat bakat dan kemauan si putri bungsu, sang ayah memutuskan untuk mendaftarkan putri-nya ke klub bulutangkis "pisok" di mandao sana. menurut penuturan sang ayah, hal ini ditujukan agar kemampuan dan bakat putrinya ini lebih terarah. jika hanya sebatas bermain di halaman depan rumah, bakat putrinya hanya akan stuck di situ-situ saja. liliyana senang sekali mendengar tawaran ayahnya. akhirnya, di usianya yang kala itu masih 9 tahun. liliyana mulai menekuni bulutangkis di klub pisok. meskipun jarak dari rumah ke klub-nya harus ditempuh dengan 2 kali ganti  angkutan umum, tidak membuatnya merasa malas untuk berlatih. bahkan, kemampuannya pun lebih bagus dibanding anak-anak yang sudah lebih dulu masuk di klub.

tibalah suatu hari, kala itu usianya sudah 12 tahun. saat liburan kelulusan sekolah dasar, liliyana dan ibunya pergi ke jakarta untuk berlibur disana. tak hanya itu, setelah disepakati bersama, kedua orang tua liliyana setuju agar liliyana di daftarkan di klub tangkas jakarta. ayahnya beranggapan bahwa "jika dia di manado sini bakalan tidak sukses dalam bidang olahraga, apalagi bulutangkis. ya, orang tua mana yang tidak ingin anaknya sukses?? lagi-lagi liliyana lolos masuk ke klub tersebut. namun, disinilah liliyana dihadapkan dalam pilihan yang sulit. ya, kala itu liliyana harus memilih antara melanjutkan pendidikannya atau memilih berkarir di olahraga. akhirnya, liliyana memutuskan untuk meninggalkan pendidikan demi karir bulutangkisnya dengan beralasan bahwa "pendidikan dan olahraga itu tidak dapat beriringan bersama". ya, ini memang sebuah keputusan sulit. belum lagi  kekhawatiran yang timbul seperti "jika tidak sukses, saya mau jadi apa?? pendidikan udah dikorbankan". belum lagi orang - orang yang meremehkan pilihannya tersebut. meskipun begitu, liliyana telah memantapkan hati dan pilihannya untuk tetap melanjutkan bulutangkis. masalah baru kemudian timbul. dengan memantapkan diri menekuni bulutangkis, berarti liliyana harus berpisah selamanya dengan orang tua dan kampung halamannya. bagi seorang gadis kecil, ia tidak bisa membayangkan jika ia harus hidup sendirian dan jauh dari keluarga. sang ibu tak tega melihat putri-nya sendirian di ibu kota. akhirnya, ibunya-lah yang menemani liliyana. ibu mana yang tega melihat anak perempuannya yang masih kecil hidup sendiri di kota besar?? dengan penuh kesabaran, sang ibu menemani liliyana untuk jangka waktu 1 bulan. namun perkiraan sang ibu meleset. ia melihat putri kecilnya masih bergantung pada dirinya, sehingga sang ibu mengurungkan niatnya untuk meninggalkan putrinya. 3 bulan lamanya, akhirnya sang ayah protes karena ibundanya tak juga kembali ke manado. lagi -lagi, liliyana dihadapkan pada kenyataan yang pahit. sebentar lagi ibunya akan pulang dan berpisah darinya. liliyana hanya bisa menangis. ternyata sang ibu-pun juga tak rela berpisah dengan putrinya. kerap kali liliyana memergoki ibunya menangis. sedikit mengharukan tapi ini nyata. ya, bagaimana tidak?? ibu yang biasanya menyuapinya makan, tidur bersama, tertawa bersama, kini akan meninggalkannya seorang diri.

sang ibu sedikit khawatir jika ia meninggalkan liliyana seorang diri tanpa ada yang memantau. akhirnya, sang ibu bertekad untuk meminta liliyana tinggal di asrama klub. padahal, dirinya tau, asrama hanya untuk mereka yang sudah punya prestasi. namun, lagi-lagi ini faktor "luck". akhirnya, ibunya bisa dengan tenang meninggalkan putrinya di asrama tanpa khawatir. sehari sebelum pulang, liliyana menatap ibunya dengan perasaan sedih. tak akan ada lagi yang membuatkan susu, tak ada lagi yang menyiapkan makan untuknya. tibalah hari kepulangan sang ibu. liliyana kenyang menangis setiap malam merindukan keluarganya. menurut pengakuannya, saat masih di asrama dulu, dia anak yang paling sering mendapat telpon dari orang tuanya. hari demi hari ia habiskan untuk berlatih hingga akhirnya, tak terasa liburan natal pun sudah dekat. liliyana sangat menantikan liburan pertamanya. akhirnya, setelah 1 tahun ia bisa kembali ke rumahnya yang penuh dengan kehangatan. "saking senang dan tidak sabarnya, saya rasanya ingin langsung melompat dari pesawat sebelum pesawat landing" tuturnya. bertemu dengan suasana rumah membuatnya nyaman. bahkan saat liburannya hampir habis, liliyana masih ingin di rumah dan tidak ingin kembali ke klub. namun, dengan bijak sang bunda berkata "sudah kepalang, tanggung" katanya. liliyana dulu juga sangat iri sekali melihat teman-temannya di klub yang sering dikunjungi oleh keluarganya, dari jauh liliyana hanya bisa memandanginya dengan iri sambil membatin "coba seandainya orangtua dekat, pasti setiap libur pasti diajak jalan - jalan untuk sekedar refreshing" batinnya. yang liliyana bisa lakukan kala itu hanya bisa kembali ke kamar dan memandangi foto keluarganya sambil menangis dan ketiduran.

liliyana pernah mengungkapkan bahwa dulu, pernah terbesit di pikirannya untuk berhenti saja menjadi atlet bulutangkis karena belum mendapat gelar apapun. tapi ia terus berusaha untuk bisa lebih berprestasi. di usianya yang masih belasan tahun, ia sudah mulai meraih gelar juara. dengan markis kido, ia keluar menjadi juara asia junior di sektor ganda campuran. dan yang paling membanggakan adalah gelar juara dunia pertamanya tahun 2005 di usia yang belum lagi menginjak 20 tahun bersama partnernya, nova widianto di sektor ganda campuran.

bersama nova widianto, karir bulutangkisnya semakin meningkat. berbagai perolehan gelar juara mereka raih. hingga akhirnya mereka kembali keluar sebagai juara dunia 2 tahun berselang yaitu artinya sekitar tahun 2007. liliyana mencoba mencari peruntungan di sektor ganda putri. kala itu, ditahun 2007 liliyana dipasangkan dengan vita marissa yang juga mantan partner nova widianto dulu sebelum cedera menimpa vita. debut ganda putrinya dimulai di turnamen china master super series 2007. kala itu, dengan mengejutkan mereka berhasil menumbangkan pasangan tuan rumah. untuk debut, ini adalah awal yang sangat baik sekali. akhirnya, resmilah liliyana berpasangan dengan vita marissa di ganda putri. hingga duet ini menjadi ganda putri nomor 1 indonesia di ajang thomas uber cup 2008 yang diselenggarakan di istora senayan, jakarta dengan mengantarkan tim uber indonesia masuk ke final dan meraih gelar runner up. bahkan di tahun yang sama, lagi - lagi vita dan liliyana keluar sebagai juara ganda putri pada final djarum indonesia open super series 2008 yang masih diselenggarakan di tempat yang sama. namun sayang, pasangan ini tidaklah bertahan lama, di awal tahun 2009 duet vita liliyana harus "cerai" karena vita yang memutuskan untuk keluar dari pelatnas. sejak itulah, liliyana tidak lagi bermain rangkap di ganda putri kecuali dalam keadaan memaksa.

tahun demi tahun terlewat, nova widianto pun memutuskan untuk gantung raket karena alasan "faktor umur". jadilah, duet nova liliyana "cerai" di pertengahan tahun 2010. hal ini membuat sang pelatih, richard mainaky dihadapkan pada pilihan sulit. padahal saat itu duet nova liliyana adalah pasangan ganda campuran yang masih bertengger di ranking 1 BWF. ichad (*sapaan untuk richard mainaky .red) akhirnya memasangkan liliyana dengan devin fitriawan lahardi. debut pertama mereka di malaysia grand prix gold 2010 menunjukkan grafik yang cukup bagus. buktinya, mereka berhasil menjuarai turnamen tersebut dengan mengalahkan pasangan kawakan asal thailand, sudket prapakamol - saralee tongthoungkam. entah ada angin apa lagi yang membuat ichad mencari partner untuk liliyana. akhirnya, setelah diputuskan, pilihan ichad jatuh kepada tontowi ahmad yang ia rasa tepat untuk berpasangan dengan liliyana.

mungkin sepertinya pilihan ichad tidak salah. buktinya, awal dipasangkan, tontowi liliyana meraih gelar macau grand prix gold 2010. dengan tontowi ahmad, liliyana banyak meraih gelar kejuaraan bergengsi diantaranya adalah all england 2 kali berturut - turut (2012 - 2013) dan yang paling prestisius adalah gelar ke- 3 juara dunia sektor ganda campuran bagi liliyana sekaligus gelar pertama bagi tontowi ahmad agustus lalu. dengan ini, liliyana mengukuhkan dirinya sebagai atlet putri indonesia dengan raihan gelar juara dunia terbanyak.


- love story -
jarang sekali terdengar perihal kisah asmara gadis satu ini. namun banyak sekali pria - pria yang disangkut pautkan dengannya. dimulai dari gosip kedekatan dirinya dengan hendra setiawan yang juga atlet bulutangkis sektor ganda putra. liliyana mengakui bahwa mereka hanya sebatas kakak - adik. namun entah gosip macam apa yang mengatakan bahwa mereka sudah bertunangan lantaran adanya cincin yang sama yang melingkar di jari manis mereka yang kepergok lagi berduaan di tribun pemain saat turnamen indonesia open 2009. liliyana hanya enteng menjawab "saya dan dia itu seperti kakak - adik. gak mungkinlah pacaran, apalagi tunangan. dia (*hendra .red) kan sudah punya pacar, dan lagi soal cincin ini, cincin ini saya beli waktu di singapura. jadi gak ada hubungannya sama cincin yang dipakai hendra. saya juga gak tau kok bisa kebetulan sama" imbuhnya. tapi entah mengapa sampai sekarang anak -anak pencinta bulutangkis masih saja "ngotot" dan menjodoh - jodohkan mereka entah itu bercanda, ataupun di cerita fiksi karya mereka, meskipun kini hendra sudah beristri sekalipun -_-

lain hendra, lain lagi dengan rendra wijaya. atlet PB djarum yang merupakan adik kandung mantan pebulu tangkis nasional, chandra wijaya inipun pernah digosipkan "pacaran" dengan liliyana. lagi - lagi liliyana membantah hubungan keduanya dengan beralasan "hanya sekedar temen kok, gak lebih. saya memang dekat dengan dia tapi nggak pacaran." tandasnya.

ini yang paling mengejutkan. lagi - lagi gosip selalu menyambangi setiap kehidupan seorang insan. liliyana pernah digosipkan dekat dengan atlet bulutangkis korea selatan, lee youngdae. ditanya akan kebenaran gosip tersebut, liliyana hanya tertawa. "ini apa - apaan sih. saya sama dia (*lee youngdae .red) aja hanya ketemu sekali, dan itupun di lapangan. lagian saya juga gak bisa bahasa korea nih. hehehe" ucapnya.

ditanya perihal sudah punya pacar atau belum, liliyana hanya tersipu sambil mengatakan "yang deket sih banyak. sekarang lagi penjajakan. tapi nanti kalau udah waktunya saya kenalin deh pacar saya. saat ini fokus dulu lah sama prestasi. jodoh gak bakal kemana-lah" imbuhnya.

ditanya soal kriteria lelaki impiannya, liliyana menambahkan :
"yang penting sayang sama saya, sama keluarga saya. bisa ngebimbing saya, kan saya gak sekolah. dan untuk urusan finansial itu bisa kita cari berdua." tambahnya.

yaa... kita doain aja ya guuyss.. semoga liliyana bisa mendapatkan tambatan hatinya. amiiinnn....
..................................


dari kisah liliyana diatas, dapat disimpulkan bahwa "pendidikan tidak menjamin seseorang sukses atau tidak. ini semua karena faktor skill, usaha, kemauan, tekad, kerja keras, ridho orang tua dan campur tangan kuasa tuhan." dan di dalam hidup ini pun, begitu banyak pilihan yang dihadapkan kepada kita, namun apapun pilihan anda, yakin dan mantapkan pilihan anda bahwa anda memilih pilihan yang tepat.


liliyana natsir kecil. siapa sangka setelah dewasa ia menjadi pebulutangkis kelas dunia dengan sejuta prestasi?

tekad dan kemauan yang keras

three times of world champion

dukungan orang tua adalah motivasi bagi dirinya. liliyana bersama orang tuanya

- "life is a choice" -
liliyana natsir's quotes


Tidak ada komentar: